UMI Siap Sambut Dan Didik Generasi Alpha

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Sebagai institusi pendidikan, Universitas Muslim Indonesia (UMI) sebagai perguruan tinggi terbaik di luar Pulau Jawa saat ini, tengah mempersiapkan diri untuk menyambut dan mendidik generasi alpha, yang dalam 6-7 tahun ke depan akan masuk jenjang perkuliahan.

Demikian disampaikan Rektor UMI, Prof. Dr. Basri Modding, SE, MSi, saat menjadi narasumber talkshow yang diselenggarakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX bertajuk 'Generasi Alpha, Peluang, dan Tantangan', Kamis (11/02/2021).

Turut hadir sebagai narasumber, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Pusat Prof. Dr. Ir. Budi Djatmiko, MSi, MEI, dan Kepala LLDikti Wilayah IX, Prof. Dr. Jasruddin, MSi.

Rektor UMI mengungkapkan, generasi alpha adalah generasi yang lahir setelah tahun 2010. Generasi alpha merupakan generasi pertama yang lahir di dunia digital dan sudah sangat akrab dengan teknologi digital

"Guna menghadapi generasi alpha, UMI melakukan adaptasi, inovasi dan kolaborasi. Sebagai contoh adaptasi, dengan adanya pandemi Covid-19 maka pembelajaran dilaksanakan secara daring. Bahkan berdasarkan pembelajaran melalui Learning Management System (LMS) UMI berada di ranking 5 secara nasional," tutur Prof. Basri Modding. 

Menyongsong generasi alpha, menurut Prof. Basri Modding, ada tiga hal yang perlu dilakukan. Diantaranya, company atau perguruan tinggi, penting melakukan inter-functional coordination. Kemudian customer yakni mahasiswa, kuncinya adalah kepuasan pelanggan, dengan mengikuti apa yang menjadi kebutuhannya, serta kompetitor atau intelegensi, dimana perguruan tinggi harus mampu bekerja sama.

Selanjutnya, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini menyatakan, terhadap kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), UMI saat ini sudah menerapkan sebagian konsep MBKM, seperti mempunyai 35 desa binaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, literasi manusia di UMI, juga sudah berjalan melalui pendidikan karakter. Yakni, pendidikan karakter moral, yang berhubungan dengan keimanan, ketakwaan, kejujuran dan rendah hati serta karakter kinerja, yakni kerja keras, ulet, tangguh, tak mudah menyerah dan tuntas.

"Ini menjadi ciri khas UMI dengan pendidikan karakternya melalui pesantren Padang Lampe, yang sampai saat ini terus berjalan melalui virtual. Apabila tidak ada pandemi maka mahasiswa menginap di pesantren selama 40 hari. Pendidkan karakter ini sudah masuk kurikulum mahasiswa sebanyak 6 SKS," ungkapnya.

Prof. Basri Modding menegaskan, UMI dengan visi menghasilkan alumni yang berilmu amaliah, beramal ilmiah dan berakhlakul karimah, sudah saatnya menghasilkan generasi-generasi ulil albab atau generasi pemikir.

Mendengarkan pemaparan Rektor UMI, Prof. Budi mengapresiasi desa binaan yang dilaksanakan UMI.

"UMI memiliki desa binaan itu jauh lebih penting, karena turut mengembangkan potensi yang ada di daerah-daerah," ungkapnya.

Begitu pula dengan Prof. Jasruddin yang mengakui keunggulan UMI. Dikemukakan, cara UMI untuk bisa unggul, pasti berbeda dengan perguruan lain. Namun, semua perguruan tinggi lain, bisa mengambil model yang dilakukan UMI, sehingga bisa menjadi kampus unggul.

"Model dan caranya itu bisa kita implementasikan sesuai dengan kondisi," kata Prof. Jasruddin. (*/mujahid)