Generasi Hainan Buka Warkop

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Sejarah masa lampau khususnya Kota Makassar, sebelum dan sesudah kemerdekaan, usaha warung kopi mayoritas dikuasai suku Hainan asal Tiongkok. Umumnya mereka dulu bermukin dan berusaha disetiap sudut-sudut jalan. Sebagai tempat strategis agar warkopnya dapat dilihat pada dua arah bagi pengendara.

Karena banyaknya suku Hainan yang membuka warkop diperempetan jalan di Makassar. Maka dulu mereka santer disebut China "panyingkuluk" (perempatan). Strategis dalam memilih tempat usaha warkop, termasuk diperempatan jalan. Selain terlihat dari dua arah pun saat masak kopi aromanya dapat tercium keluar dari arah jalan.

Seiring perkembangan zaman. Banyak generasi muda Hainan yang enggan meneruskan usaha kakek-nenek buyutnya. Pada hal itulah keahlian usaha para perantau pertama yang berasal dari lumbung kopi dan kelapa dipulau Hainan Tiongkok.

Pilihan tidak ikut meneruskan usaha warkop kakek nenek buyut. Tidak berlaku pada putra pertama Saiman Sutanto yang bernama lengkap Ronald Ivander Sutanto atau akrab disapa Ronald (22), ke awak media, Selasa (24/11/2020).

Ronald adalah cicit langsung pendiri Warkop Meinam yang berdiri tahun 1940-an. Tan Yu Fuk atau cucu langsung pendiri Warkop Baru, Gustawa Sutanto berdomisili diperempatan Jln. Sungai Limboto dan Jln. Veteran dijaman judi Porkas dan SDSB.

Dia, justru memilih kuliah di Bachelor Of Arts (Konots) in Business and Finance Singapura. Untuk menimba ilmu khususnya manajemen usaha.

Usai menyelesaikan studinya, Ronald memilih kembali ke Makassar untuk membuka warkop Tenda Mera. Dikomplek ruko Jln. Gunung Latimojong, yang mulai beroperasi, 23 Februari 2020 dan tetap mempertahankan citarasa tradisonal kopi Hainan dalam kemasan konsep modern atau semi cafe. Tegasnya kepada Seniman dan Budayawan Tionghoa Peranakan Bugis Makassar. Moeh. David Aritanto.

Ronald menambahkan. Warkop Tenda Mera sengaja dia namakan pada usahanya tanpa memakai huruf H dibelakang kata merah. Filosofinya katanya, warna merah adalah warna hokky atau rejeki. Sedang tenda berarti melindungi atau mengayomi.

Selain itu, Ronald juga sadar bahwa ditengah upaya pemerintah mendongkrak ekonomi kerakyatan yang berbasis UKM. Ada upaya untuk mengembangkan usaha selai kaya sebagai upaya melestarikan produk khas yang diwariskan kakek-nenek moyangnya dari Pulau Hainan. (Mdh/rk)

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN