Kemenko PMK dan Kepala LPMP Ikut Nonton Dan Beri Apresiasi Positif Film 'De Toeng'

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, memberi apresiasi positif dan ikut menonton penayangan Film 'De Toeng' di Senayan City XXI, didampingi sang Sutradara, Bayu Pamungkas, bersama Talent, Crew dan penonton lainnya, berbaur menyaksikan film yang berkonten lokal Sulawesi Selatan. 

Menteri PMK, Muhadjir Effendy mengatakan, film tersebut judulnya sangat menarik. Dengan konten etnik grafis yang menonjolkan budaya lokal (Jeneponto), Sulawesi Selatan. Terlebih, Indonesia memiliki budaya lokal yang beragam dan berwarna warni.

"Di film De Toeng ini sarat dengan pesan tradisi, apalagi akting pemainnya luar biasa. Saya suka akting tokoh Amin sebagai sosok di fabel yang harus dihargai," puji Menteri PMK.

Dia menambahkan, film De Toeng sangat layak untuk ditonton. Sangat keren, Dan tentu saja, pemerintah sangat mendukung untuk mendorong masyarakat, para penggiat, dan insan film di tanah air, di masa pandemi ini.

"Ayo datang ke bioskop untuk nonton film De Toeng karena pihak bioskop sudah memberlakukan standar covid sesuai dengan protokol kesehatan pandemi covid 19, hingga hibernasi berakhir," pungkas Muhadjir Effendy.

Sutradara film De Toeng (Misteri Ayunan Nenek), Bayu Pamungkas, sangat bersyukur dan berterima kasih atas kedatangan Menteri PMK untuk menonton dan mengapresiasi film De Toeng.

"Sungguh suatu kehormatan bagi saya pribadi dan juga tentunya para produser, talent dan crew film De Toeng. Ini suatu kebanggaan tersendiri, karena pak menteri PMK bisa hadir," sambung Bayu terharu.

Sementara di Makassar Sulawesi Selatan di hari kelima, Senin (15/02/2021) penanyangan Film De Toeng di beberapa bioskop seperti Nipa Mall, Mall Ratu Indah dan Mall Panakukang, baik di Studio 21 atau pun XXI, ramai dihadiri penonton dari berbagai kalangan.

Salah satunya, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Selatan Dr. H. Abdul Halim Muharram, yang didampingi Produser Film De Toeng, Asmin Amin di Mall Panakukang.

Dr. H. Abdul Halim Muharram, usai menyaksikan film tersebut mengatakan, selaku Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Sulsel, memberikan apresiasi terhadap produksi film ini.

"Point dari film ini bahwa sesunggunya syarat makna sesuai perkembangan zaman, dengan kondisi tayangan De Toeng adalah proses sebuah budaya. Dan budaya yang diangkat lewat film ini, saya sangat salut, karena mengaktualkan bahwa orang Jeneponto punya karakter, sekeras apapun suaranya, tetapi hatinya baik,” Sambung Abdul Halim sambil memberikan selamat ke Asmin Amin, Produser yang akrab dikenal sebagai budayawan Sulsel.

Diketahui, film 'De Toeng' diambil dari latar cerita penamaan Bukit Toeng atau Toenga - Kampung Tanetea, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, yang mengisahkan misteri ayunan nenek yang melegenda hingga saat ini. Di produksi oleh TURATEA PRODUCTION dengan. Produser Asmin Amin, penata musik Jamal Gentayangan dan Sutradara Bayu Pamungkas. Film ini, sudah di putar serentak di bisokop 21 di seluruh Indonesia sejak Kamis (11/02/2021) lalu. (rk)