Polisi Dirikan Posko Pengungsian di SMK Kota Tinggi

SOROTMAKASSAR -- Majene.

Pasca gempa yang mengguncang wilayah Majene dan sekitar pada siang kemarin dengan skala 5,9 sebanyak dua kali, membuat masyarakat panik dan memilih mengungsi ketempat ketinggian.

Untuk wilayah Majene, daerah yang paling merasakan dampak gempa adalah Keamatan Malunda menurut informasi banyak rumah yang roboh yang disertai dengan longsor.

Olehnya itu, Kepolisian membangun posko pengungsian di Desa Sulai tepatnya di SMK Kota Tinggi yang didirikan oleh Satuan Brimob Polda Sulbar bersama Polsek Malunda sebagai tempat istirahat para warga yang mengungsi, Jumat (15/01/2021) dinihari pukul 00.30 Wita.

Pembangunan posko pengungsian alam ini diharapkan agar masyarakat dapat beristirahat dan berteduh dari panas matahari maupun hujan.

Belum lama didirikannya posko pengungsian terjadi gempa susulan sekitar pukul 01.30 Wita dengan skala gempa lebih besar yaitu skala Mag : 6,2 sehingga membuat situasi semakin panik.

Untungnya pihak Kepolisian cepat mengambil langkah untuk menenangkan situasi dengan membantu proses evakuasi dan mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

Sementara itu, bantuan lainnya seperti makanan dan pakaian juga disalurkan ke posko pengungsian. Wakapolres Majene Kompol Jupri juga turun langsung ke lokasi pengungsian untuk mengendalikan situasi.

Informasi terkini di lapangan saat ini tercatat 3 korban jiwa dan 24 korban luka yang dirawat di puskesmas sementara ribuan warga masih mengungsi. (fajar soenoe)